Sejarah

MTsN Sumanik adalah salah satu Madrasah di Kecamatan Salimpaung yang berdiri sejak Tahun 1968. Sebelumnya gedung MTsN ini adalah Gedung PGAN. Karena pergeseran waktu muridnya semakin surut, berhubung Sungai Patai dan Sungayang tidak lagi local jauh, ia telah berdiri sendiri.

Dalam Rapat Pengurus Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP-3) MTsN Sumanik di Gedung MTsN Sumanik yang lama di Lurah Bulan Februari 1992 disampaikan oleh Pengurus yang lama (Alm. A. Malik Ismail) bahwa MTsN Sumanik ini, diusulkan untuk dipindahkan ke Daerah lain dari Sumanik dengan alas an bahwa “Muridnya sangat kurang dan gedungnya kurang pula”.

Dalam pergantian pengurus BP-3 yang  lama dengan pengurus BP-3 yang baru bulan Februari 1992, disampaikan hal tersebut. Dalam rapat tersebut dibicarakanlah tentang pemindahan lokasi MTsN Sumanik dimaksud adalah :

1. Mengusahakan pemindahan lokasi MTsN Sumanik
2. Mengusulakan kepada pemerintah
3. Departemen Propinsi Sumatera Barat dengan Biaya Pemerintah

Dalam bulan Februari 1992 ketua BP-3 MTsN Sumanik H. Bakhtar Syarif berangkat ke Kandepag Tanah Datar menanyakan kejelasan berita pemindahan MTsN Sumanik ke Daerah lain. Menurut jawaban dari Kandepag Tanah Datar bahwa MTsN Sumanik telah dikirim usulan ke Kanwil Departemen Agama Propinsi Sumatera Barat di Padang untuk dipindahkan kedaerah lain.

Keesokan harinya ketua BP-3 MTsN Sumanik H. Bakhtar Syarif berangkat ke Padang yaitu ke Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera Barat Jalan Kuini Padang. Setelah bertemu dengan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Agama di Kantornya, lalu menanyakan kejelasannya. Maka terjadilah dialog antar Ketua BP-3 MTsN Sumanik, H. Bakhtar Syarif dengan yang bersangkutan kutipan pembicaraan sebagai berikut:

“Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Sumanik memang akan dipindahkan ke daerah lain karena muridnya sangat sedikit, apalagi gedungnya kurang baik” (Kata orang di Kanwil Depag).

Dijawab oleh Ketua H. Bakhtar Syarif “apakah muridnya saja yang bapak perhatikan? Apakah Pemerintah dapat membangun gedungnya?

Dan orang di Kanwil Depag menjawab : dapatkah BP-3 menyediakan tanahnya? Pemerintah tidak membawa tanah ke Sumanik.

Setelah kembalinya Ketua BP-3 H. Bakhtar Syarif ke Sumanik, maka denga dasar itulah pengurus BP-3 MTsN Sumanik Periode 1992-1993 mengadakan rapat tersebut diputuskan untuk mencari tanah guna pemindahan lokasi MTsN Sumanik ini yaitu :

1. Mengusahakan tanah
2. Mengusulkan kepada Pemerintah
3. Departemen Agama Propinsi Sumatera Barat, permohonan pemindahan bangunan gedung

Sebagai modal waktu itu pengurus BP-3 mempunyai kas sebesar Rp. 2.500.525,- (Dua juta lima ratus ribu lima ratus dua puluh lima rupiah)

● pada tahap pertama (I) dibeli sebidang tanah sawah bertempat di rongeh jalan sumanik-sungayang dengan harga 10 (Sepuluh) Ringgit Emas kepada saudara Hasan AB Nagari Sumanik, dihargai dengan uang sebanyak Rp. 7.286.000 (Tujuh juta dua ratus delapan puluh enam ribu rupiah).

● tahap II sebidang tanah sawah lagi dengan harga 10 (Sepuluh) buah ringgit Emas dihargai dengan uang sebanyak Rp. 8.500.000 (Delapan juta lima ratus ribu rupiah) di Rongeh Jalan Sumanik-Sungayang. ● Bersama masyarakat tahun 1993 pembangunan Gedung MTsN Sumanik itu mulai dibangun. Dan tahun 1994 sudah mulai dipakai untuk Belajar.

 2,514 total views,  4 views today